Legenda Si Kucing Malang

|
Kucing adalah salah satu hewan yang paling mengagumkan menurut saya. Sampai sekarang, ada banyak kucing yang sudah saya pelihara & tumbuh besar dibawah asuhan saya. Hampir semua kucing yang dibimbing oleh 'tangan dingin' saya berhasil menjadi kucing yang sukses setelah dewasanya. Ada sebuah cerita mengharukan sekaligus menggetarkan jiwa tentang seekor kucing malang. Begini ceritanya...

Dua tahun yang lalu, ada seekor kucing yang boleh dibilang masih balita tergeletak didepan rumah saya. Saat itu hujan badai tanpa ampun menghujam tubuh rapuhnya. Saya mencoba melakukan penyelamatan singkat. Setelah di cek detak jantungnya, ternyata si kucing masih hidup. Segera saya bersama seorang teman yang berinisial MA (red) membawanya masuk. Bahu membahu kami mengeringkan badan si kucing malang dengan selembar kain. Namun sepertinya kurang berhasil, si kucing masih menggigil & menggelinjang dengan hebatnya. Saat itu kondisinya sangat memprihatinkan. Badannya kurus kering, matanya sayu, bulunya tipis, kalo diibaratkan pepatah: hidup segan mati pun tak mau. Sepertinya si kucing malang ditinggal pergi oleh ibunya setelah melahirkan. Tak tega melihat penderitaan si kucing, saya bersama MA dengan penuh keberanian mencoba cara yang lebih instant. Si kucing dibawa ke dapur, dan kompor pun dihidupkan. Busshhh..! Bukan, kami bukan mencoba merebus ataupun menggorengnya. Si kucing diselimutin dengan kain lalu dihangat2kan diatas bara api. Setengah jam kemudian si kucing berhasil dikeringkan :D Betapa lega & bahagianya melihat si kucing malang itu mengeluarkan kata2 pertamanya: "meong..." dan dengan mata lugunya yang berkaca2, dia mengelus2 manja seolah ingin berkata: "terima kasih ya om" :) Setelah di beri makan & diberi susu, dia pun menari kesana kemari dengan lincahnya. Great Job! Sebuah penyelamatan yang gemilang. Saat itu juga kami memberikan nama buat si kucing malang: BADAI.

Semenjak kejadian tragis yang hampir merenggut nyawa Badai, saya & tentu saja MA menjadi sangat sayang kepadanya. Setiap hari Badai diberi susu & makan yang cukup. Badai pun dibuatkan tempat spesial yang hangat biar tidurnya nyenyak sepanjang malam. Setahun kemudian badai tumbuh menjadi sosok kucing dewasa yang tampan rupawan, secara si Badai adalah kucing jantan. Kulitnya yang bersih dengan warna kuning keemasan & bentuk tubuh atletis seolah memberikan image bahwa dia bukanlah kucing sembarangan yang tinggal di jalanan tanpa orang tua. Meski Badai ditinggal pergi ibunya saat bayi, dia mampu membuktikan bahwa dia bisa tumbuh menjadi kucing sejati.

Suatu hari, saya pulkam dalam rangka long holiday. Sebulan kemudian sekembalinya dari liburan, saya tidak bertemu dengan Badai lagi. Saya tak tahu kemana perginya. Salah saya sendiri tidak menitipkannya saat pulkam. Sedih juga rasanya tanpa Badai dirumah. Ya sudah lah, saya ikhlas. Saya senang bisa merawatnya dari bayi hingga dewasa. Saya yakin, saat ini Badai pasti sudah menjadi kucing yang sukses disuatu tempat. Ya mungkin menjadi model, artis sinetron, pengusaha sukses, atau bahkan menjadi presiden didunia kucing. Hehehe... Sampai jumpa lagi Badai. Tetaplah menjadi kucing yang tegar meski hujan badai menerpamu, just like your name.

Pantun Asmara

|
Warning: 17 tahun keatas

Alkisah dua muda mudi lagi dimabuk asmara, tergoda untuk melakukan EM-EL. Inilah gaya mereka dengan pantun-pantunan dulu sebelum EM-EL...

Cowok : Sayur sop sayur kacang, meking lop yuk, yang
Cewek : Buah duren di kebun kacang, bawa durex nggak, yang?
Cowok : Buah delima buah duren, dualima lebih keren
Cewek : Bawa kaca takut pecah, pake sutra pasti lebih aaaaahh...
Cowok : Buah durian buah lengkeng, nggak usah pake sekalian deh neng
Cewek : Mau ngemil buah kedondong, kalo hamil gimana dong?
Cowok : Jangan ngemil buah kedondong, kalo hamil ya... kutinggal pergi dong!
Cewek : Buah duku dimakan di Samsat, kamu memang B***SAT!

Source: ndon at lucu-lucu.com