Liburan dan Linux

|
Salam sejahtera untuk semua penghuni planet bloggernus! Kepada fellows blogger yang selalu setia mampir ke blog ini, saya ucapkan berjuta terima kasih. Genap 5 bulan sudah saya absen nyetor postingan di blog ini. Semangat saya untuk ngeblog mendadak hilang setelah selesai wisuda akhir tahun kemaren. Saya benar2 menikmati liburan panjang yang tiada berujung. Ide buat posting pun jadi ikut libur. Liburan panjang ini saya habiskan dengan mengotak-atik laptop yang selama ini sukses menjadi teman sejati saya. Mulai dari mengutak atik kinerja Windows XP, menginstal & mencoba software2 baru, sampai mengganti Windows XP saya dengan Linux Ubuntu yang fenomenal itu.

Cerita seputar Linux, tentu fellows blogger sudah mengenal sistem operasi gratis yang satu ini. Saat pertama melihat videonya di Youtube, saya langsung tersihir oleh keindahan efek Compiz Fusion nya. Saat itu distro (varian) Linux yang saya lihat adalah Ubuntu. Tampilan desktop yang canggih seolah ingin mengatakan pada dunia bahwa dunia open source gratis seperti Linux tidak kalah hebat di banding Windows yang notabene berbayar. Efek2 pada tampilan desktopnya adalah inovasi mutakhir yang bisa membuat tampilan desktop Ubuntu menjadi tiada batas. Salah satu yang membuat saya naksir adalah efek "desktop cube" yang bisa membuat tampilan desktop seperti kubus 3 dimensi. Efek lain yang tak kalah hebat adalah "wobbling windows" yang membuat tampilan jendelanya bergoyang seperti agar-agar. Selain itu masih banyak lagi yang menakjubkan dari Linux. Konon Ubuntu adalah distro Linux yang paling populer dikalangan Linuxer. Selama sebulan saya bergumul melawan waktu memecahkan misteri sistem operasi Linux. Setiap hari mondar mandir di forum2 Ubuntu untuk bertanya dan mencari tahu cara kerja dari Ubuntu yang memang tidak mudah apalagi bagi seorang pemula seperti saya. Yang membuat saya puas adalah saya berhasil mencoba semua efek "compiz fusion" yang saya idam2kan. Dahsyat! Kalo soal ini, Windows memang harus bertekuk lutut.

Tapi terlepas dari itu, cara kerja Linux sangat berbeda dengan Windows. Semua program yang biasa saya jalankan di Windows tidak bisa di pakai di Ubuntu. Jika mau instal software di Windows kita tinggal klik ini klik itu langsung jadi. Tapi tidak di Linux. Semua harus di command lewat terminal menggunakan kode atau perintah yang memusingkan. Akhirnya setelah 1 bulan, saya menyerah. Windows XP pun dikembalikan ke laptop. Windows XP tetap lebih yahud dalam pengoperasiannya. Mungkin karena saya juga baru mengenal Linux, makanya terasa susah. Oya, beberapa minggu ini saya lagi utak atik Windows Vista. Hampir tak ada bedanya dengan Windows XP, bahkan mungkin lebih mudah. Tapi sayang Vista masih berat di jalankan karena memakan banyak RAM. Tapi soal tampilan, Vista memang jauh lebih cantik di banding XP. Okeh, saya tutup ceritanya sampai disini. Mau jalan2 dulu ke blog tetangga. Selamat berakhir pekan :)